3 Maret 2012
Kejadian dan tragedi di Suriah mungkin hampir tak terdengar oleh muslim Indonesia. Kalau pun tahu, hanya sebatas berita dan sumber katanya. Padahal hakekat yang terjadi di Suriah berupa kekejaman atas muslim Ahlus Sunnah sangat menyayat hati.
Alhamdulillah, pada Sabtu malam (25/02/2012), Syaikh dari Suriah, Syaikh Ghayyats Abdul Baqi Ibrahim, berkunjung ke Islamic Center Al-Islam, Jl. Kampung Sawah 39 A Pondok Melati Bekasi, Jawa Barat memberikan kuliah di Masjid Al-Islam tentang perihal situasi dan kondisi umat Islam Suriah. Selain kaum muslimin Bekasi dan sekitarnya, Majelis ini dihadiri dan diberi sambutan oleh Ustadz Farid Ahmad Okbah, Lc dan Ustadz Hartono Ahmad Jaiz.
Syaikh Ghayyats berbicara dalam 2 permasalahan. Pertama, tentang penguasa di Suriah yang menganut aqidah Syi’ah Nusairiyah. Pada sesi ini beliau menjelaskan tentang kesesatan-kesesatan sekte Syi’ah Nusairiyah. Termasuk dari kesesatan sekte Nusairi adalah meyakini tidak wajibnya sholat 5 waktu, puasa, zakat dan halalnya khamer serta zina. Tidak hanya itu, sekte Nusairi juga punya permusuhan dengan Ahlus Sunnah.
Perlakuan kejam pun dilakukan mereka terhadap Ahlus Sunnah ketika mereka mendapatkan kesempatan. Bahkan sejarah menyaksikan bahwa mereka senantisa berdiri bersama orang kafir memerangi ummat Islam.
Kedua, beliau menyampaikan tentang keadaan kaum muslimin dan penduduk Suriah. Penduduk Suriah berjumlah sekitar 20 juta jiwa. 80% adalah muslim Ahlus Sunnah, 10% sekte Syi’ah Nusairiyah, 5% Nasrani dan 5% penganut paham bathiniyyah (sempalan Syi’ah). Namun dengan jumlah yang minoritas ini (yaitu 5%), kaum Nusairi mampu menempati tempat strategis dipemerintahan.
Kekejaman Kaum Syi’ah Nusairiyah Terhadap Ahlus Sunnah Saat Mereka Berkuasa
Ratusan jamaah yang hadir mendengarkan penjelasan Syaikh Ghayyats dengan penuh khidmat. Jamaah yang datang dari luar Bekasi pun begitu antusias.
Syaikh Ghayyats malam itu menceritakan kekejaman rezim Asad yang amat kelewat batas terhadap Ahlus Sunnah. Sampai-sampai beliau mengambil pernyataan HAM bahwa apa yang dilakukan pemerintah Asad lebih kejam daripada binatang buas.
“Pada 1975 si Penjahat Hafizh Asad menghancurkan masjid-masjid di Damaskus dan Hama, menangkap para ulama Suriah dan menutup sekolah-sekolah islam dan pesantren pesantren di Suriah. Dan pada tahun 1980 M dia melakukan kejahatan besar, memenjarakan banyak kalangan baik dari para ulama besar, wartawan, dokter, arsitek, orang-orang universitas, jurnalistik, dan pejabat. Si penjahat ini mengirim pasukan berupa polisi khusus dibawah pimpinan saudaranya Rif’at Asad kemudian ia membunuh para tahanan. Dalam sehari yang mati 1200 orang tahanan” tegas ulama yang saat ini berkewarganegaraan Saudi.
Kemudian beliau melanjutkan penjelasannya tentang kejahatan Nusairi yang berkuasa. Beliau berkata; “Pada tahun 1982 M, tentara Suriah yang dipimpin oleh si Rif’at Asad dibawah pengawasan langsung Hafizh Asad (ayah Bashar Al Asad), menyerang kota Hama. Kota Hama di Suriah adalah kota para ulama, kota ilmu syar’i dan banyak masjid-masjid.
Didalamnya, masya Allah, ada ribuan masjid, ratusan sekolah-sekolah. Dan orang-orang sana adalah orang yang komitmen dengan dinul Islam, wanitanya senantiasa menjaga hijab. Maka dia menginginkan kota ini agar rusak. Karena beberapa saudara kami Ahlus Sunnah disana mengangkat panji jihad. Maka si penjahat itu mengirim pasukan. Selama 2 minggu kota ini diserang dengan meriam, tank, rudal dan pesawat tempur. Dan kejahatan ini telah menjatuhkkan korban 50 ribu dari penduduk Hama yang Ahlus Sunnah” paparnya dengan nada meninggi.
Syaikh Ghayyats mengatakan bahwa pasukan Rif’at Asad memperlakukan kota Hama dengan seenaknya, sebagaimana Tartar memperlakukan Baghdad.
Pasukan tersebut memasuki kota kemudian mereka memperkosa wanita-wanitanya, mengeluarkan janin dari tubuh wanita hamil, mereka mengumpulkan para ulama dan keluarga mereka kemudian menggiringnya kejalan dan membunuh mereka dengan peluru panas secara massal. Tidak Cuma itu, mereka juga menghancurkan madrasah-madrasah, masjid-masjid, gudang makanan dan penampungan air.
Mereka juga mengeluarkan wanita-wanita yang menjaga kehormatan mereka ke jalan-jalan dalam keadaan telanjang, wal ‘iyadzu billah. Mereka memenjarakan 30 puluh ribu warga Hama dan yang 20 ribu mati karena penyiksaan tentara.
Ternyata kejahatan terhadapa Ahlus Sunnah ini tidak hanya terbatas di Suriah. Pemerintahan Asad dengan pasukannya juga membunuh ribuan pengungsi Palestina di Lebanon dan juga warga Lebanon muslim Ahlus Sunnah. Mereka membunuh warga Palestina lebih banyak daripada orang Yahudi Israel membunuh warga Palestina. Laa haula wala Quwwata Illa Billah.
Makanya beliau mengatakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- memvonis mereka lebih jahat dari Yahudi dan Nasara.
Sumber: http://www.voa-islam.com/news/islamic-world/2012/02/26/17917/kekejaman-rezim-syiah-suriah-wanita-sunni-diperkosa-ditelanjangi/
~*~
Bagai Firaun, Rezim Syiah Suriah Paksa Tahanan Sujud Pada Foto Presiden
Kekejaman rezim Asad penganut Syi’ah Nusairiyah
sungguh kelewat batas. Sang anak, Bashar Al Asad yang awalnya
diharapkan bisa memimpin lebih baik dari ayahnya Hafizh Al Asad ternyata
justru lebih kejam.Hal itu diungkapkan oleh Syaikh Ghayyats saat menyampaikan kuliah tentang kondisi umat Islam Ahlus Sunnah di Suriah, Sabtu (25/2/2012) di Islamic Center Al Islam, Bekasi.
Ratusan hadirin datang dari berbagai tempat memenuhi masjid, tak ketinggalan para tokoh seperti ustadz Hartono Ahmad Jaiz, Ustadz Abu Jibril dan Ustadz Farid Ahmad Okbah turut mendengarkan paparan Syaikh Ghayyats.
Syaikh Ghayyats yang saat itu didampingi ustadz Anung Al Hamat sebagai penerjemah menjelaskan bahwa sudah 40 tahun berlalu kekuasaan negara Suriah berada dalam genggaman Syi’ah Nushairiyah, baik militer, pendidikan dan lain sebagainya.
Rakyat Suriah sudah habis kesabaran mereka atas penindasan dan kekejaman rezim Asad. Bulan Maret tahun lalu terjadilah gelombang revolusi. Rezim Asad menghadapi gelombang revolusi itu dengan pembantaian.
Bahkan rezim Bashar Al Asad sang penganut Syi’ah Nusairiyah selain kejam juga mengaku dirinya sebagai tuhan layaknya Fir’aun.
“Puluhan kota diserang tentara rezim Asad, ribuan nyawa melayang, masjid-masjid dihancurkan, mushaf Al Qur’an dibakar, orang-orang muslim Ahlus Sunnah yang sedang shalat dibunuh bahkan di dinding-dinding masjid ditulis laa ilaaha illa bashar al asad (tiada tuhan selain Bashar Al Asad),” ungkap ulama asal Suriah ini.
Tentara Suriah juga memaksa para tahanan untuk mengkui Bashar Al Asad sebagai tuhan dan jika mereka menolak maka akan disiksa.
“Kemudian yang sering dilakukan tentara Asad terhadap orang-orang yang ada di dalam penjara, mereka dipaksa mengakui bahwa tiada tuhan selain Bashar Al Asad. Kemudian ketika ditanya; siapa Tuhanmu? Maka jawabannya harus mengatakan Tuhan saya adalah Bashar, tidak boleh mengatakan Tuhan saya adalah Allah, kalau ada yang mengatakan bahwa tuhan saya adalah Allah maka akan disiksa dengan setrum listrik atau dipukul dengan besi. Di antara mereka juga ada yang disuruh bersujud kepada foto atau gambar Bashar Al Asad,” jelasnya.
Syaikh Ghayyats menegaskan bahwa apa yang ia katakan bukanlah karangan atau khayalan beliau, tetapi ini resmi, dimuat di internet dan ada dokumen-dokumen tersebut. Beliau menambahkan bahwa apa yang ia beritakan itu di lapangan ternyata jauh lebih dahsyat.
Semoga Allah menolong kaum muslimin di Suriah dan membinasakan rezim Syi’ah Nusairiyah Bashar Al Asad.
Sumber: http://www.voa-islam.com/news/islamic-world/2012/02/26/17918/bagai-firaun-rezim-syiah-suriah-paksa-tahanan-sujud-pada-foto-presiden/
Videonya:
Like this:
2 bloggers like this post.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar