Tidak seperti persangkaan banyak orang, ternyata hati Syaikh al-Albani rahimahullah sangat lembut, dan air matanya sering bercucuran. Tidak diceritakan sesuatu yang membuat beliau menangis, melainkan tangisannya membuat beliau berderai air mata. Diantaranya:
1. Seorang wanita Jaza-iriyyah bercerita bahwa ia pernah melihat Syaikh al-Albani bertanya tentang jalan yang biasa di lewati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka ditunjukkanlah jalan tersebut kepada beliau. Lalu beliau pun berjalan di atas jalan itu, tidak menyalahinya. Beliau berderai air mata. Wanita tersebut tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata. Dengarkanlah di sini:
http://www.alalbany.net/audio/alalbany011.zip (not valid, mungkin linknya sdh di ganti - admin)
(tambahan – admin): Video http://alqiyamah.wordpress.com/2009/04/18/syaikh-albani-pun-menangis/
2. Di akhir perjumpaan saya dengan beliau rahimahullah, saya bercerita tentang mimpi yang dialami sebagian saudara kami. Dalam mimpi tersebut saudara kami melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Jika saya mendapat kesulitan mengenai sesuatu dalam hadits, kepada siapakah saya harus bertanya?” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bertanyalah kepada Muhammad Nashiruddin al-Albani.” Belum selesai saya bercerita, beliau telah menangis sejadi-jadinya. Beliau merulang-ulang memanjatkan do’a:
“Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka kira. Dan ampunilah aku atas apa yang tidak mereka ketahui.”
3. Sebagian saudara kami bercerita kepada Syaikh tentang ayahnya yang mencaci Rabb ‘Azza wa Jalla dan mencaci agama (islam) -kita berlindung kepada Allah dari hal tersebut-. Maka Syaikh pun menangis, mendengar kekurang ajaran sebagian orang yang bersikpa buruk terhadap agama dan mengingat besarnya urusan ini pada hak Allah Ta’ala. Dan Syaikh al-Albani rahimahullah menghukumi bahwa ayah saudara kami ini telah murtad (keluar dari agama Islam) dan ia telah kafir.
4. Dan beliau rahimahullah menangis ketika sebagian saudara kami menyanjung beliau. Hal ini karena beliau mengakui kelalaian diri beliau. Juga sebagia rasa tawadhu’ beliau di hadapan Rabb-nya Ta’ala. Dengarkan di sini:
http://www.alalbany.net/audio/alalbany012.zip (not valid, mungkin linknya sdh di ganti - admin)
Sumber: Disalin ulang dari buku “Mengapa Anda Sulit Menangis”, Abul Faraj al-Misri & Abu Thariq Ihsan b.Muhammad b.’Ayisy al-‘Utaibi, Pustaka Ibnu Umar, Hal.101-102. Judul asli: Al-bukaa-u min khasyyatillah, asbaabuhuu, wa mawaani’uhuu, wa thuruqu tahshilihii.
gan ana minta kisah yang menarik dong gan...
BalasHapustolong di cariin ya ??
syukron ...